Minggu, 16 Mei 2010

Kiat Sukses Pengusaha Retail

Sabtu, 09 Mei 2009
Bisnis Produsen Bakso tetap langgeng
Prospek Bisnis

Kalau dilakukan riset pada wanita tentang makanan apa yang menjadi salah satu favorit tentu 'bakso' menjadi pilihan menu yang tidak terlupakan. Bakso sapi mulai dari yang kelas bawah dengan gerobak sampai yang ada di mal tetap menjadi menu favorit dari orang Indonesia. Sejak puluhan tahun lalu, sebelum orang kenal 'burger & fried chicken' ternyata bakso sudah mendominasi pasar kita dengan luas. Bila dilihat kedepan maka bisnis ini tetap mempunyai loyalitas konsumen. Oleh karena itu, cukup banyak produsen daging olahan yang membuat bakso sebagai salah satu diversifikasi produknya. Disisi lain memang ada produsen bakso yang memang spesialis dengan tidak memproduksi produk olahan daging lain dan produsen ini memang pemain handal dan sudah puluhan tahun. Bagaimana kita coba melihat usaha produsen bola daging ini yang sering tidak diperhatikan oleh konsumen sendiri siapa yang memproduksi bakso yang mereka konsumsi. Tidak semua pengusaha restoran dan pedagang mie bakso membuat bakso sendiri, justru kebanyakan mereka membeli dari produsen bakso yang terpercaya. Disini letak salah satu kontinuitas bisnis produsen bakso karena pengusaha retail restoran tidak mau direpotkan dengan memproduksi sendiri.

Kunci Sukses Bisnis

Cita Rasa
Semua bisnis memang membutuhkan ketajaman, ketekunan, fokus dan tentunya diiringi doa kepada Tuhan. Melihat lebih dalam kunci sukses pertama sebagai produsen makanan termasuk bakso adalah cita rasa, modal awal bertempur di pasar dari produsen bakso yang meliputi aroma daging sapinya & kekenyalan yang pas. Sedangkan ragam dari bakso sendiri cukup banyak tidak hanya bakso sapi ( memang yang paling dominan buat lidah rakyat kita adalah bakso sapi ) karena masih ada bakso ikan, bakso ayam, bakso udang, bakso cumi dll.

Konsistensi Mutu
Sebagai produsen yang melayani banyak pelanggan maka konsistensi resep dalam proses menggiling dan mencampurnya serta testing memang menjadi penting. Cara penyimpanan yang benar untuk menjaga keawetan bakso sendiri juga perlu diperhatikan. Di Indonesia sertifikasi halal dan tanpa pengawet menjadi penting untuk menjamin pemenuhan persyaratan halal dan keamanan pangan. Disamping itu bila kita masuk ke pasar menengah yang mempunyai kesadaran tentang kesehatan lebih tinggi maka 'keamanan pangan' menjadi penting untuk diterapkan dalam industri produsen bakso.


Kontinuitas Supplai
Kontinuitas supplai material yang berdampak pada produktivitas produksi dan supplai kepada pelanggan menjadi penting karena pelanggan akan kehilangan beberapa menu yang menggunakan bakso sebagai salah satu bahan. Dengan demikian kontinuitas mendapatkan mutu dari daging sapi atau ikan ( kalau bakso ikan ) menjadi penting. Bagaimana mereka menjalin hubungan dengan vendor daging/ikan/ayam/udang mereka menjadi penting.


Pemasaran
Pemasaran produknya sesuai dengan fokus target pasarnya. Perlu diperhatikan adalah 'lead time' delivery yang terlalu panjang dan tanpa sarana yang memenuhi standar untuk pengiriman maka akan berisiko terhadap penurunan mutu bakso. Jarak harus bisa disiasati dengan beberapa bentuk seperti kemasan vakum, armada pengiriman dengan refrigerator, beberapa lini produksi sedekat mungkin dengan target pasar. Pertimbangan juga biaya transportasi tinggi di negara kita. Dengan demikian maka penguasaan pasar di geografis produsen menjadi utama dan fokus tenaga penjualan dari produsen bakso.


Price
Pengalaman dengan beberapa produsen bakso mereka tidak dengan mudahnya menaikan harga bakso meskipun harga bahan baku dan sarana produks yang meningkat. Umumnya mereka mengambil momen tertentu untuk menaikkan harga seperti saat lebaran. Memang produk ini dimata konsumen langsung tidak menentukan merk tertentu tetapi dimata pengusaha retai restoran , merk dagang bakso menjadi andalan karena mutu yang terjamin.


Bagaimana kalau menjual/membeli Bisnis Produsen Bakso

Bila Anda ingin menjual/membeli Bisnis Produsen Bakso maka beberapa faktor kunci adalah :
1. Merk :
Merk menjadi andalan bagi kalangan pelanggan yang merupakan pengusaha restoran atau berdagang mie bakso. Bila produsen memasuki sektor retail dengan target pasar konsumen langsung/ibu rumah tangga maka membangun kesadaran konsumen menjadi penting dan harus dilakukan.

2. Jaringan Pelanggan :
Jaringan pelanggan yang sudah terbentuk menjadi aset penting karena membutuhkan waktu dan risiko gagal dalam membangun jaringan pelanggan tetap sehngga produsen dapat menjaga kontinuitas penjualan mereka

3. Quality & Delivery :
Komitmen mutu pemilik dan profesional dari produsen dengan menggunakan bahan baku dan proses pengolahan dengan resep yang konsisten dijalankan secara teliti. Penerapan manajemen sistem mutu keamana pangan menjadi prioritas untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Kemampuan pengiriman penting karena pelanggan karena bakso masih menjadi bahan menu tertentu. Sarana pengiriman menjadi aset penunjang terjaminnya mutu bakso.

4. Kemampuan Memproduksi
Mulai dari sarana dan mesin produksi dan SDM yang handal menjadikan produsen itu dapat dipercaya menghasilkan bakso dengan cita rasa dan mutu baik

5. Kesehatan Finansial
Perlu dilihat dari pilihan target pasar pelanggan apakah menuju sektor retail resto atau pedagang mie bakso atau menuju modern/tradisional retail untuk target konsumen rumah tangga karena struktur biaya dan arus kasnya juga berbeda. Tentunya perlu melihat aset berwujud dan profitabilitasnya meskipun yang jauh lebih penting adalah melihat kemampuan menghasilkan profit melalui In-tangible asset yang dimiliki seperti jaringan pelanggan, kemampuan organisasi produsen, resep, sistem manajemen mutu dan keamanan pangan.


umber : http://www.business-broker.co.id
Diposkan oleh Tips Pengusaha Sukses di 18:05
Label: Artikel Peluang Usaha, Entrepreneurship, Info Bisnis Terkini, Motivasi Memulai Usaha, Profil Pengusaha Sukses, Tips Sukses Bisnis

Sabtu, 08 Mei 2010

Matahari Departemen Store Bidik Penjualan Rp 8 Triliun

Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menegaskan, usai pelepasan 90,76% saham PT Matahari Dept Store Tbk (LPPF), perseroan akan lebih fokus ke lini bisnis hypermat. Penjualan dipatok naik 19,4% menjadi Rp 8 triliun tahun ini. Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menegaskan, usai pelepasan 90,76% saham PT Matahari Dept Store Tbk (LPPF), perseroan akan lebih fokus ke lini bisnis hypermat. Penjualan dipatok naik 19,4% menjadi Rp 8 triliun tahun ini.

Menurut Presiden Direktur MPPA Benjamin Mailool, dalam business plan perseroan telah mencanangkan pertumbuhan penjualan hingga RP 8 triliun di tahun 2010. Target ini akan jauh dari raihan penjualan perseroan di tahun 2002, saat bisnis mereka dipisahkan sebagai melalui anak usaha Departement Store dan Hypermart.

"Ini akan jauh meningkat dibanding 2002, waktu kami pisahkan sesuai bisnis MDS dan FFB, sebesar Rp 5 triliun. Untuk tahun lalu sendiri, penjualan mencapai Rp 6,7 triliun," ujar Benjamin saat dihubungi detikFinance, Kamis (11/3/2010).

Sedangkan, untuk laba bersih perseroan siap merengkuh Rp 420 miliar di tahun 2010. Ini jauh lebih baik dari capaian tahun sebelumnya, akibat dilunasinya utang perseroan sebesar Rp 3,4 triliun dalam bentuk bank loan reduction.

"Laba seperti itu, karena kita lunasi utang bank loan reduction. Dengan pelunasan ini, kami akan mendekati kondisi zero debt," terangnya.

Benjamin mengatakan, posisi utang berjalan (outstanding) perseroan saat ini sekitar Rp 3,5 triliun. Utang tersebut terdiri atas obligasi dolar AS senilai US$ 200 juta (sekitar Rp 1,8 triliun), obligasi rupiah senilai Rp 500 miliar serta sisanya utang perbankan.

"Obligasi dolar AS dan rupiah totalnya sekitar Rp 2,3 triliun. Dua obligasi ini seharusya jatuh tempo 2011. Namun kami sedang bicara dengan wali amanat untuk kemungkinan percepatan pelunasan obligasi. Untuk pelunasan utang bank juga sedang kami bahas dengan bank-bank," ujarnya beberapa waktu lalu.

Tambah Benjamin, dengan dilakukannya percepatan pelunasan utang bank dan obligasi tersebut, perseroan akan memperoleh pemasukan tambahan sebesar Rp 400 miliar per tahun.

"Arus kas kita akan bertambah sekitar Rp 400 miliar per tahun yang biasanya digunakan untuk membayar beban bunga. Pembayaran seketika ini akan membuat arus kas kami lebih fleksibel," ujarnya.

Dana sebesar Rp 3,4 triliun itu akan diambil dari hasil penjualan 2.648.220.000 (90,76%) saham LPPF kepada Meadows Asia Capital (MAC) pada harga Rp 2.705,33 per saham. Total nilai transaksi ini mencapai Rp 7,164 triliun.

Namun dana tunai yang diterima MPPA dari penjualan ini sebesar Rp 5,3 triliun. Sebab, MPPA akan melakukan penyetoran modal kepada MAC sebesar Rp 900 miliar (untuk penyertaan 20% saham) dan piutang sebesar Rp 1 triliun dari MAC atas akuisisi tersebut.

Selain untuk pelunasan sebagian besar utang dan obligasi, dana transaksi tunai sebesar Rp 1 triliun untuk pembagian dividen tunai tahun 2009, serta pengembangan bisnis Hypermart dan modal kerja sebesar Rp 900 miliar.

Oleh : Whery Enggo Prayogi - detik Finance


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes